Header Ads Widget

Gurit Anggara Kasih - Nunggaksemi di Taman Budaya Jawa Tengah


Kegiatan Gurit Anggara Kasih #14 bertemakan NGRUMAT UMAT dibawakan oleh komunitas Nunggaksemi - Sukoharjo di Taman Budaya Jawa Tengah. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin Taman Budaya Jawa Tengah bidang Pelayanan Seni. Bertempat di Theater Arena Gurit Anggara Kasih ke 14 digelar.

Dalam sambutan Kepala Taman Budaya Jawa Tengah Bp. Suratno, S.Pd.,M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan Panggung Sastra Jawa diharap terus lestari dan mempunyai generasi penerus.

 “Gurit Anggorokasih ke 14 merupakan sekian Kali kegiatan Pelayanan Seni TBJT. Nunggaksemi yang merupakan komunitas Seni, budaya dan pendidikan mewakili Kabupaten Sukoharjo dengan membawa tema "NGRUMAT Umat". Kami bersyukur sekali karena Nunggaksemi telah masuk dalam inventarisasi budaya di Jawa Tengah sebagai komunitas yang turut berperan dalam kegiatan panggung sastra Jawa”, terang Adik Wibowo selaku ketua komunitas Nunggaksemi.

 Adhimas Suratman yang didaulat sebagai Presiden Geguritan Nunggaksemi juga menyampaikan bahwa, “NGRUMAT UMAT Tema yang diangkat hanyalah tontonan yang diharap dapat menjadi tuntunan. Bagaimana berbagai potensi yang di masyarakat tidak musti yang jelek akan seterusnya jelek, karena potensi kebaikan pasti ada, dan semua itu perlu dirumat.

 Urut dari Tari Merak dibawakan oleh Salma CS yang menggambarkan suasana Desa yang tentram dan harmonis kemudian adegan setelahnya betul-betul sangat menghibur. Terdapat peran antagonis dengan judul geguritan Cocot Codot Lambe Bajing, Mbladus serta keluh kesah bocah yang diilustrasikan oleh Adinda Arif dan Zita. Kemudian Gurit Simbok tentang Carang Gesing yang diperankan oleh Mbak Nana Locita.  Suasana dihidupkan oleh narator dengan gurit-gurit yang menjadi insert di setiap sesi, dibawakan oleh Ripto Nunggaksemi.




Komunitas Nunggaksemi merupakan komunitas seni, budaya dan pendidikan di sebuah kampung dengan jejaring sosial yang terus bertambah, karena bagi kami, kegiatan akan semakin memiliki daya hidup untuk terus berkembang tatkala kita membuka diri untuk berkolaborasi dengan banyak pihan,”. Terang Sularso selaku pembina komunitas. 


Post a Comment

0 Comments