Header Ads Widget

Kedung Srengenge Parangjoro




Explore Parangjoro sampai di sudut desa tepat di perbatasan Parangjoro dengan Butuh. Dengan soundtrack green-green grass home, Explore Parangjoro kali ini membuka kembali kenangan akan jembatan permanen yang terbangun kokoh menyeberangi Bengawan Solo Purba. Jembatan ini sangat vital memberi akses warga untuk pergi ke Butuh atau sebaliknya. Dijamannya lokasi ini juga terkenal dengan area yang bernama kedung srengenge. 

Apakah kedung srengenge ini yang dimaksud sebagai tempat Jaka Tingkir perang melawan ratusan buaya? setelah menang bertempur akhirnya Jaka Tingkir beserta kawannya singgah di desa Butuh. Sumber lain mengatakan bahwa area Kedung Srengenge adalah di daerah Karanganyar, dan Desa Butuh adalah di Sragen. Sumber ini bisa dilihat di Napak Tilas Gethek Jaka Tingkir oleh Yayasan Kasultanan Kraton Pajang. Kemasan napak tilas tersebut diharap dapat nguri-uri budaya dengan harapan dengan budaya mempersatukan nusantara.

Bagaimanapun masyarakat seringkali mempunyai cerita dengan versi yang banyak sekali. Masalah benar dan tidaknya, cerita dari mulut ke mulut adalah bagian kehidupan masyarakat. Seperti area sungai Bengawan Solo yang di sekitar jembatan penghubung Butuh dan Parangjoro ini konon tersiar berita sebagai Kedung Srengenge.

Lokasi sekitar sini itu sangat menarik untuk di explore ...

Berjalan kearah utara menyusuri sungai yang berjarak kurang lebih 1 km atau kalau sekarang bisa melewati SD Parangjoro 2 terus ke barat bakal ada petilasan 
Pesanggrahan. Di jaman nya pesanggrahan yang berada di pinggir bengawan tersebut tersiar sebagai tempat para bangsawan kraton melakukan tirakat serta memandikan kuda, memberi minum kuda-kudanya.
wallahu a’lam bis-shawab

Post a Comment

0 Comments