Header Ads Widget

HUJAN DI SUDUT DESA PARANGJORO

Kuhitung genap satu jam langit tak berhenti menjatuhkan airnya. Aku berteduh di beranda toko yang tutup, bahkan sedari setengah jam yang lalu. Toko di samping monumen desaku. Monumen bercat putih, yang berbentuk seperti lilin dengan api menyala diatasnya. Orang – orang di desaku menyebutnya dengan Tugu Lilin Parangjoro. “Terimakasih hujan, telah menggenapi penderitaanku hari ini” gumamku dalam hati. Aku tersadar dari lamunan, ketika seorang perempuan yang sedang membelah derasnya hujan berbelok ke arahku.

Karya FA. Reza

Post a Comment

0 Comments