Header Ads Widget

Sistem Peringatan Banjir Desa Parangjoro Jaman Dulu

Sungai Bengawan Solo memang sungai terpanjang di Pulau Jawa. Panjangnya kurang lebih separo pulau Jawa antara 500-600 Km. Sebelum ada pelurusan sungai, hampir kelokan sungai menjadi titik rawan bagi desa setempat. Contoh kelokan Bengawan Solo di wilayah Parangjoro ada kelokan di Banjarmlati, Jengkangan, Kelokan di wilayah Menur, Tegal Singkil dan beberapa kelokan lainnya.  Kelokan yang banyak menjadikan Parangjoro berpotensi banjir. Jika kita perhatikan rata-rata bangunan rumah yang ada dipinggir Bengawan Solo memiliki pondasi rumah yang tinggi, ini sebagai upaya pencegahan air banjir masuk ke dalam rumah. 

Terdapat alat tanggap bencana banjir (flood warning system) yang lebih dikenal masyarakat sebagai BENGUNGAN, yaitu tanda siaga bahwa hulu Bengawan Solo debit airnya sangat besar. Ini menjadi tanda bencana banjir yang akan bisa melanda wilayah sekitar Parangjoro. Pada tahun 1985 an sirena tersebut kerap mengeluarkan bunyi, "ngungggg......ngungggggg". Dari bunyi tersebut akhirnya menjadi istilah untuk menyebutnya sebagai Bengungan. 

Perawatan dan renovasi Bengungan, baru akhir 2019 ini dilakukan. Perangkat TOA yang lama didesain ulang dengan perangkat sekarang yang lebih maju dengan sitem Solar Power. Kini kamu sudah tidak lagi bisa melihat perangkat TOA tersebut.

Dimana to letak Sirena Banjir Parangjoro / bengungan ini? ia ada di selatan SMK 3 Sukoharjo. Terdapat TOA merah yang tentunya menjadi pengenal tanda bahaya ketika ada indikasi banjir. 

Post a Comment

0 Comments