Header Ads Widget

Bengawan Solo Parangjoro


'Lupa to bagaimana asyiknya bengawan solo di musim kemarau? Airnya jernih, dibagian tertentu sebatas lutut dan dicekungan tertentu sebatas dada. Jangan di sekitar jembatan karena disitu banyak sampahnya. Yang enak buat duduk dipinggirannya atau lumban (istilah bermain air) adalah di bagian menjauhi jembatan. Kalau sekarang bisa saja bawa kursi lipat praktis, coffee cup sama termos kopi dan buku. Duduk dipinggirannya dimana sejauh mata memandang bentangan airnya keren sekali.   Generasi dulu lekat dengan alam ini. Tak ada kawatir, tak ada stigma negatif. Kalaupun mitos onggo inggi untuk menakuti agar anak di generasi itu jangan main di kali toh kitanya bergerak sembunyi sembunyi melawan arus 😀  Banyak yang berhasil belajar tentang alam di situ. Sekarang banyak generasi baru mengenalnya hanya ketika melewati jembatan diatasnya. Generasi bermunculan dan lebih mengenal daerahnya karena mall, karena pabrik, karena tehnologi dan bengawan solo hanya sayup terdengar di lantunan keroncong, sedang rasa asyiknya, seru petualangannya, soul nya makin tipis untuk dimiliki.   Mumpung belum musim penghujan, kapan donk kita main lagi ke sini sambil ngopi 😀'
Lupa to bagaimana asyiknya bengawan solo di musim kemarau? Ini kita berada di Bengawan Solo Parangjoro, meskipun sebenarnya wilayahnya adalah Pondok.  Airnya jernih, dibagian tertentu sebatas lutut dan dicekungan tertentu sebatas dada. Jangan di sekitar jembatan karena disitu banyak sampahnya. Yang enak buat duduk dipinggirannya atau lumban (istilah bermain air) adalah di bagian menjauhi jembatan. Kalau sekarang bisa saja bawa kursi lipat praktis, coffee cup sama termos kopi dan buku. Duduk dipinggirannya dimana sejauh mata memandang bentangan airnya keren sekali. 

Generasi dulu lekat dengan alam ini. Tak ada kawatir, tak ada stigma negatif. Kalaupun mitos onggo inggi untuk menakuti agar anak di generasi itu jangan main di kali toh kitanya bergerak sembunyi-sembunyi melawan arus. 

Banyak yang berhasil belajar tentang alam di situ. Sekarang banyak generasi baru mengenalnya hanya ketika melewati jembatan diatasnya. Generasi bermunculan dan lebih mengenal daerahnya karena mall, karena pabrik, karena tehnologi dan Bengawan Solo hanya sayup terdengar di lantunan keroncong, sedang rasa asyiknya, seru petualangannya, soul nya makin tipis untuk dimiliki. 

Mumpung belum musim penghujan, kapan donk kita main lagi ke sini sambil ngopi :)

MedWister

Post a Comment

0 Comments